BUPATI : KOLABORASI DI ANTARA PARA PIHAK DAPAT TERUS DIPERBAIKI

Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM., Kamis pagi (30/6), di Hotel Grand Samota, membuka acara Focus Group Discussion (FGD I) Penyusunan Perangkat Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Danau Sentarum DAS Kapuas WS Kapuas dan DAS Moyo Ws Sumbawa. Turut hadir Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang Direktorat Jenderal Pengendalian Dan Penertiban Tanah Dan Ruang, Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Para Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi NTB, Kepala Balai Sungai Nusa Tenggara I, Kepala Balai Pengelolaan Das Dan Hutan Lindung Dodokan Moyosari, Para Narasumber Serta Para Peserta FGD.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan FGD ini dan melalui FGD dapat dibahas mengenai pemanfaatan ruang atau pengendalian pemanfaatan ruang, khususnya yang ada di kawasan daerah aliran sungai Moyo wilayah sungai Sumbawa. Sebab keberadaan DAS Moyo saat ini harus ada perhatian lebih, sehingga diperlukan langkah-langkah nyata dan terpadu dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul, tentu kita berharap akan ada saran, masukan serta rekomendasi-rekomendasi berharga melalui FGD ini bagi perbaikan serta penyesuaian pemanfaatan ruang, sehingga nanti kawasan DAS Moyo Ws Sumbawa ini betul-betul terjaga.
Kita ketahui bahwa Daerah Alisan Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang membentang dari Hulu sampai Hilir. Bagian Hulu Tengah dan Hilir DAS merupakan kesatuan yang mempunyai keterkaitan baik secara biofisik maupun hidrologis. DAS menghasilkan manfaat langsung berupa Sumber Daya Alam (air, lahan, barang tambang), dan manfaat tidak langsung berupa jasa ekosistem, yaitu sebagai daerah tangkapan dan daerah resapan air.
Berikutnya, Perubahan pemanfaatan ruang atau lahan merupakan salah satu faktor penggerak perubahan langsung terhadap ekosistem maupun jasa ekosistem. Oleh karena itu, aktivitas perubahan pemanfaatan lahan, terutama yang dilakukan di DAS bagian Hulu, berdampak pada perubahan fluktuasi debit air, transport sedimen dan material terlarut lainnya yang sangat merugikan, karena dapat menimbulkan banjir dan kekeringan di bagian Hilir.
DAS Moyo Sumbawa merupakan DAS yang telah ditetapkan sebagai salah satu das strategis tingkat nasional, sekaligus merupakan DAS yang sangat penting dalam mendukung kemandirian pangan dan penyediaan air baku bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa. Dan lanjut, Beliau berharap melalui kegiatan FGD penyusunan perangkat pengendalian pemanfaatan ruang hari ini, dapat memberikan masukan dan perbaikan terhadap penyusunan revisi RT/RW provinsi NTB. Semoga sinergi dan kerjasama diantara para pihak dapat terus diperbaiki sehingga prinsip keterpaduan pembangunan DAS dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan air akan terus terjalin secara lebih baik. Tutupnya