PENANGGULANGAN STUNTING DAN GIZI BURUK DI KAB. SUMBAWA

Anggota Komisi IV DPR RI, H. Johan Rosihan, ST., bersama Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, kembali menggelar Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), dalam rangka Penanggulangan Stunting dan Gizi Buruk di Kabupaten Sumbawa.
Kegiatan yang berlangsung di Halaman SMA Negeri 1 Sumbawa ini, dihadiri Bupati Sumbawa diwakili Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan, Syahruddin, SH. Selain menyajikan berbagai makanan ikan, Anggota Komisi IV juga membagikan 500 paket sembako bahan baku serba ikan untuk anak – anak terkena stunting dan siswa – siswi SMA Negeri 1 Sumbawa.
Bupati dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Staf Ahli menyatakan, di tahun 2021, produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sumbawa mencapai 64.086,53 ton, dengan komoditi utama ikan Kembung, Tongkol, Kerapu, Tuna dan lain-lain. Sedangkan produksi perikanan budidaya sebesar 607.940,48 ton, dengan komoditi utama berupa Udang, Kerapu, Mutiara, Rumput Laut, Bandeng dan Bawal Hitam, ungkapnya. Adapun produksi olahan hasil perikanan mencapai 10.728,43 ton, tambahnya lagi.
Dikatakan, tingkat konsumsi ikan pada tahun 2021 sebesar 51 kg per kapita per tahun, masih berada di bawah rata-rata tingkat konsumsi ikan nasional yang mencapai 55,37 kg per kapita per tahun. Disebutkannya, data tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan potensi perikanan Kabupaten Sumbawa, belum berbanding lurus dengan pemanfaatan dan konsumsi ikan yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini, karena wilayah Kabupaten Sumbawa yang sebagian besar berada di wilayah perbukitan dan pegunungan, ujarnya.
Dijelaskan lebih jauh, kurangnya tingkat konsumsi ikan juga berbanding lurus dengan tingkat stunting di Kabupaten Sumbawa, yang mencapai angka 10,3% pada triwulan II tahun 2022. “Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama, sebab gizi yang berasal dari produk perikanan seharusnya mampu mengatasi masalah stunting,” imbuh Bupati.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, ungkap Bupati, telah melakukan berbagai upaya untuk menaikkan tingkat konsumsi ikan dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan, di antaranya, sosialisasi gemarikan di desa-desa teridentifikasi stunting setiap tahunnya, pelatihan pengolahan ikan, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, menyusui, balita, dan anak sekolah, dan lomba masak serba ikan.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, dalam sambutannya yang disampaikan Kepala Bidang P2HP Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Ir. Beni Iskandar, mengajak masyarakat Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan konsumsi ikan, untuk mengurangi angka stunting, sekaligus menyerap produk perikanan yang dihasilkan UMKM.
Dirjen juga menegaskan bahwa, sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi dan kontribusi yang besar terhadap pembangunan nasional. Marilah kita memperkuat sinergi untuk bersama – sama mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, melalui peningkatan konsumsi ikan mayarakat, ajaknya.
Sementara H. Johan Rosihan dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa saat ini, dirinya sedang mengusahakan pengadaan unit mobil pendingin bagi kelompok masyarakat, untuk pendistribusian ikan segar dari daerah pesisir ke daerah pelosok. Disebutkannya, potensi tangkap dan budidaya ikan di Kabupaten Sumbawa begitu luar biasa, namun angka makan ikan masyarakat masih dibawah nasional. “Hal ini harus dicarikan solusinya bersama, karena makan ikan menjadi salah satu solusi mengatasi masalah stunting di Kabupaten Sumbawa,” pungkasnya.