Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., menghadiri Kuliah Umum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Bapak Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph. D, dengan tema “Peran Gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Meningkatkan Kemitraan dan Kerjasama Perguruan Tinggi, Pemerintah dan Swasta, dalam Mencapai Sustainable Development Goals” di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) ini, juga diikuti oleh beberapa Rektor Universitas se-Kabupaten Sumbawa, para Mitra Kerja UTS, para Kades mitra kerja program MBKM UTS, para Kepala Sekolah mitra kerja UTS Mengajar, serta Dosen dan Mahasiswa UTS.

Dalam sambutannya, Rektor UTS menjelaskan bahwa Program MBKM merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar dapat menguasai berbagai keilmuan yang berguna dalam memasuki dunia kerja dan mendorong mahasiswa menjadi lebih kreatif. Ia juga menuturkan bahwa “Program MBKM UTS telah menghasilkan lebih dari 250 produk di desa, hasil tersebut berupa Modul ajar, Artikel populer ilmiah, dan Inovasi-inovasi lainnya”.

Pada kesempatan yang sama, Wabup Sumbawa menyampaikan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada prof. Nizam atas kunjungannya di kabupaten sumbawa. “Kami atas nama pemkab Sumbawa sangat mengapresiasi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui gerakan MBKM ini, dengan tujuan memberikan ruang kreatif bagi pimpinan perguruan tinggi, dosen serta mahasiswa untuk berkreasi dan menemukan jati dirinya”, ujar Wabup.

Beliau juga mengatakan bahwa pemkab akan terus mendukung kebijakan MBKM ini, serta mempercayai bahwa UTS mampu bertransformasi menjadi Kampus Merdeka. Terakhir, ia berharap agar kuliah umum bersama prof. Nizam, dapat memberikan inspirasi serta suntikan semangat dan wawasan kepada kalangan akademisi di perguruan-perguruan tinggi, sehingga dapat mengimplementasikan gerakan MBKM secara komprehensif dan berkelanjutan di lingkungan kampus masing-masing.

Selanjutnya, pada pengantar kuliah umum tersebut, prof. Nizam menambahkan bahwa MBKM menjadi angin segar sebab memberi kebebasan yang maksimal bagi perguruan tinggi untuk berkembang, kreatif, dan melakukan berbagai inovasi. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Menteri Pendidikan, yakni Bapak Nadiem Makarim yang ingin mencetak lulusan yang mampu menjawab tuntutan zaman.

Adanya kebijakan ini kompetensi lulusan akan meningkat, baik keterampilan nonteknis (soft skills) maupun teknis (hard skills), sehingga lulusan lebih siap dan selaras dengan kebutuhan zaman, serta lebih cakap sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Dengan demikian, implementasi kebijakan MBKM dibutuhkan adanya kolaborasi dan kerja sama dan kolaborasi dengan mitra atau pihak lain yang berkaitan dengan bidang keilmuannya dan turut serta dalam mendukung capaian pembelajaran yang diinginkan.